Tuesday, July 23, 2013

Pria yang Enggan Ku Sebutkan Namanya

Entah kenapa pria itu terlihat lebih capek dari biasanya. Raut wajah dan ekspresi muka yang ia tunjukan begitu sangat jelas terbaca olehku. Ia begitu terlihat letih dan tidak bergairah saat waktu sholat taraweh selesai. Aku memang tidak memperhatikannya saat ia mulai memasuki ruangan suci tempat kami sembahyang yaitu Masjid. Tempat suci yang aku dan dia sukai.

Aku yang datang ke masjid lebih awal tidak menyadari bahwa ia datang untuk sholat saat akhir-akhir imam mau memulai sholat isha sebelum melakukan sholat taraweh. Sepanjang waktu itu, aku mencarinya dan tidak menemukan perut buncitnya sampai imam menyebut Allahuakbar. Ya selalu seperti itu, dia mempermainkan ku. Dia tau bahwa aku memperhatikan dia dan mencari dia saat dia tidak berada didekatku dan menatap mataku lekat-lekat.

aku mengkhawatirkannya malam ini. Ada apa dengannya? Tidak seperti biasanya yang selalu menunggu ku keluar dari masjid dan dia tersenyum kepadaku dari dalam teras masjid, lalu aku membalas senyumannya itu. Malam ini terasa beda. Dia tidak lagi menunggu ku keluar masjid, bahkan dia sudah meninggalkan ku dan pulang kerumah lebih awal. Aku berjalan dibelakangnya. Memperhatikan gerak geriknya. Sebenarnya dia kenapa? Dan sedang ada masalah apa? Sepertinya berat sekali.

Raut wajah yang dia tunjukkan padaku malam tadi membuat ku begitu takut. Takut kehilangan senyumnya yang biasa aku lihat setelah aku keluar dari masjid. Kebetulan bulan ini adalah bulan penuh rahmat. Bulan Ramadhan.

Aku selalu menunggu bulan ini, Karena hanya pada bulan ramadhan lah aku bisa dengan leluasa melihat dia menjadi Bilal. Aku terpesona melihatnya ketika dia memakai sebuah baju muslim koko, memakai sarung serta menggunakan peci sebagai penghias makhluk ciptaan Allah Yang Maha Agung tersebut. Menurutku tidak ada laki-laki tampan yang ada dimuka bumi ini kecuali laki-laki tersebut menggunakan baju koko, sarung dan peci. Pria seperti itu terlihat sangat luar biasa. Karisma yang pancarkan juga sangat besar.

Aku menyukai bahkan menyayangi pria itu tanpa alasan. Aku tidak tau kenapa aku bisa jatuh hati pada pria itu. Aku bertemu dengannya pada januari 2011. Saat kakak ku ingin melangsungkan pernikahannya dan kebetulan pria itu dipercaya sebagai MC oleh kakak ku untuk memandu acara resepsi dan pernikahannya. Sebelum hari itu tiba, pria tersebut selalu datang kerumah ku untuk mengkonfirmasi ulang demi kelancaran acara berlangsung. Saat itu aku tidak tau siapa dia. Aku terpesona padanya saat padangan pertama. Kalo bahasa inggrisnya “Love at the first sight”. Saat aku menatap mata nya, dia menatapku balik dan perasaan itu sungguh tidak bisa terbendungkan. Oh Tuhan, boleh kah aku tau namanya?
sesaat setelah kejadiaan itu, aku dan dia berteman layaknya tetangga yang harmonis. aku yang sampai detik ini enggan menyebutkan namanya, aku masih menyimpan rasa padanya tanpa tau alasan jelas kenapa aku menyayangi nya. 
.
2013.
Jakarta, 247.



0 komentar: