Entah kenapa pria itu terlihat lebih capek dari biasanya. Raut wajah
dan ekspresi muka yang ia tunjukan begitu sangat jelas terbaca olehku. Ia begitu
terlihat letih dan tidak bergairah saat waktu sholat taraweh selesai. Aku memang
tidak memperhatikannya saat ia mulai memasuki ruangan suci tempat kami sembahyang
yaitu Masjid. Tempat suci yang aku dan dia sukai.
Aku yang datang ke masjid lebih awal tidak menyadari bahwa ia
datang untuk sholat saat akhir-akhir imam mau memulai sholat isha sebelum
melakukan sholat taraweh. Sepanjang waktu itu, aku mencarinya dan tidak
menemukan perut buncitnya sampai imam menyebut Allahuakbar. Ya selalu seperti
itu, dia mempermainkan ku. Dia tau bahwa aku memperhatikan dia dan mencari dia
saat dia tidak berada didekatku dan menatap mataku lekat-lekat.
aku mengkhawatirkannya malam ini. Ada apa dengannya? Tidak seperti
biasanya yang selalu menunggu ku keluar dari masjid dan dia tersenyum kepadaku
dari dalam teras masjid, lalu aku membalas senyumannya itu. Malam ini terasa
beda. Dia tidak lagi menunggu ku keluar masjid, bahkan dia sudah meninggalkan ku
dan pulang kerumah lebih awal. Aku berjalan dibelakangnya. Memperhatikan gerak
geriknya. Sebenarnya dia kenapa? Dan sedang ada masalah apa? Sepertinya berat
sekali.
Raut wajah yang dia tunjukkan padaku malam tadi membuat ku begitu
takut. Takut kehilangan senyumnya yang biasa aku lihat setelah aku keluar dari
masjid. Kebetulan bulan ini adalah bulan penuh rahmat. Bulan Ramadhan.
Aku selalu menunggu bulan ini, Karena hanya pada bulan ramadhan lah
aku bisa dengan leluasa melihat dia menjadi Bilal. Aku terpesona melihatnya
ketika dia memakai sebuah baju muslim koko, memakai sarung serta menggunakan
peci sebagai penghias makhluk ciptaan Allah Yang Maha Agung tersebut. Menurutku
tidak ada laki-laki tampan yang ada dimuka bumi ini kecuali laki-laki tersebut
menggunakan baju koko, sarung dan peci. Pria seperti itu terlihat sangat luar
biasa. Karisma yang pancarkan juga sangat besar.
Aku menyukai bahkan menyayangi pria itu tanpa alasan. Aku tidak tau
kenapa aku bisa jatuh hati pada pria itu. Aku bertemu dengannya pada januari
2011. Saat kakak ku ingin melangsungkan pernikahannya dan kebetulan pria itu
dipercaya sebagai MC oleh kakak ku untuk memandu acara resepsi dan
pernikahannya. Sebelum hari itu tiba, pria tersebut selalu datang kerumah ku
untuk mengkonfirmasi ulang demi kelancaran acara berlangsung. Saat itu aku
tidak tau siapa dia. Aku terpesona padanya saat padangan pertama. Kalo bahasa
inggrisnya “Love at the first sight”. Saat aku menatap mata nya, dia menatapku
balik dan perasaan itu sungguh tidak bisa terbendungkan. Oh Tuhan, boleh kah aku
tau namanya?
sesaat setelah kejadiaan itu, aku dan dia berteman layaknya
tetangga yang harmonis. aku yang sampai detik ini enggan menyebutkan namanya, aku masih menyimpan rasa padanya tanpa
tau alasan jelas kenapa aku menyayangi nya.
.
2013.
Jakarta, 247.